Kamis, November 25, 2010

Sembelih.

Ada 2 hal yang istimewa menurutku yang terjadi pada hari raya Idul Adha tahun ini.
pertama adalah keberangkatan kedua orang tua tercinta, Abah dan Mama menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Haru biru ketika melepas kepergian mereka pada saat akan berangkat.
khawatir kalau-kalau ini adalah pertemuan terakhir, sedang sampai saat ini, kami anak-anaknya belum bisa membalas apapun segala budi baik mereka.
"Ya Allah, lindungi keduanya, pulangkan keduanya dalam keadaan sehat wal afiat dan jadikan keduanya Haji yang mabrur"... Amin.

peristiwa istimewa kedua adalah untuk pertama kalinya, kambing qurban kami sekeluarga tahun ini kusembelih dengan tanganku sendiri.
dengan bantuan tetangga dekat, dari yang megangin tangan, kaki, badan, dan kepala, kulalui ritual pemotongan ini dengan dada dag dig dug serr..
Gemeteran 1/2 idup pada awalnya, khawatir karena masih amatir, proses pemotongan akan berjalan lambat dan tuh kambing gak kepotong-potong he..he..

Tapi Alhamdulilah, begitu tangan yang satu megang urat leher sikambing, sedang tangan yang lain berusaha sekuat tenaga agar pemotongan berjalan secepat mungkin.
sangking niatnya, malem sebelum pemotongan sempet-sempetin mampir ke lotte mart (dulunya makro) untuk beli golok berikut pisau ukuran sedang buat 'nyeset' kulit kambing dan pisau khusus buat motong daging yang betuknya segi empat he..he..
semaleman sempet gak bisa tidur mikirin gimana posisi yang enak buat motong.
sempet nyari2 di internet doa-doa motong hewan qurban, dan gak ketinggalan searching di youtube bagaimana orang2 yg udah pengalaman menjalani proses pemotongan tersebut :)

Sampai paginya sebelum pemotongan dimulai, kami dikagetkan dengan kehadiran sebuah mobil pick up membawa seekor kambing, dan si empunya nitip minta dipotongin pula.
usut punya usut gak taunya itu kiriman dari salah satu murid bibinya istriku yang emang guru ngaji.
begitu tau yang motong aku, si pembawa kambing langsung nyalamin aku(pake manggil ustad segala lagi :) sambil ngasih prasyarat berikut 2 buah amplop. satu amplop berisi tulisan nama dari orang yang berqurban, dan satunya lagi ongkos motong he..he.. waduh sempet ge er juga (serasa kayak tukang potong profesional he..he..

Tapi dibalik semua itu, aku sangat bahagia bisa memotong sendiri.
Suadha lama memang ngimpi suatu saat bisa motong sendiri sebagaimana dulu Rasulullah selalu memotong hewan kurbannya sendiri.

dan jauh lebih penting dari itu, makna berkurban bukan hanya proses peyembelihan dan bagiin daging ke tetangga, tapi bagaimana kita juga bisa meyembelih sifat-sifat hewan yang ada pada diri kita, seperti egois, tamak, mau menang sendiri, tidak menghormati orang lain, menghasut dan lain sebagainya... bisa gak ya??

Sejatinya momentum Idul Adha bisa membuat kita menjadi orang yang selalu ingin berbagi dengan orang lain, membantu tetangga yang kesusahan, giat bersedekah dan lebih bisa lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta,maha pengasih dan maha penyayang, Allah SWT. dan juga bisa meneladani semaksimal mugkin segala perilaku dan sifat-sifat yang terdapat pada diri Rasulullah... Semoga :)